Cara menghitung Network ID, Bro ID, dan Range IP Addres

Posted by Heni cliquers Jumat, 19 April 2013 0 komentar

NAMA      : HENI ANDRIYANI
NIM          : A2.1100081

Menghitung Network ID, Bro ID, dengan Range IP Addres dengan IP Addres nya 202.91.9.0/27.
1.      Network ID
IP Addres             : 202.91.9.0            :  11001010.01011011.00001001.00000000
Subnet Mask        : 255.255.255.224  :  11111111 .11111111 .11111111 .11100000
Network ID          : 202.91.9.0               11001010.01011011.00001001.00000000


11001010.01011011.00001001.00000000 biner dari 202.91.9.0
11111111 .11111111 .11111111 .11100000 biner dari 255.255.255.224
 
2.      Bro ID                  
IP Addres              : 202.91.9.0           :   11001010.01011011.00001001.00000000
Subnet Mask         : 0    1 & 1  0          :  00000000.00000000.00000000.00011111
Network ID          : 202.91.9.31              11001010.01011011.00001001.00011111

  11001010.01011011.00001001.00000000 biner dari 202.91.9.0
   00000000.00000000.00000000.00011111biner dari 0 1 & 1 0

3.      Range IP Addres 
Dik : Network ID  = 202.91.9.0
                     Bro ID          = 202.91.9.31
Jadi, Range yang di pakai 202.91.9.1 s/d 202.91.9.30
/27 = 2 pangkat 5 – 2 = 32- 2 = 30
Dalam menghitung Network ID mengunakan Logika AND yaitu :
Logika AND :
0 – 0 = 0
0 – 1 = 0
1 – 0 = 0
1 – 1 = 1
Sedangkan untuk menghitung Bro ID menggunakan Logika OR yaitu :
Logika OR :
0 – 0 = 0
0 – 1 = 1
1 – 0 = 1
1 – 1 = 1

Kebutuhan Hadware dan Software untuk membangun sebuah jaringan internet pada sebuah instansi
   Kebutuhan konten ( kebutuhan jaringan internet )
   Kebutuhan konten yang diperlukan untuk jaringan internet antara lain :
   1). Berlangganan ke ISP = 202.91.9.1 dengan subnet mask 255.255.255.224
   2). Alat dan bahan seperti computer, modem, switch, dll
   3). Operator / laboran untuk perawatan serta perbaikan jaringan
Kebutuhan Hadware :
1.      Kabel  UTP dan konektor RJ-45 : untuk menghubungkan perangkat PC dalam jaringan.
2.      Swith hub 16 port
3.      Modem
4.      Router yang di gunakan yaitu Mikrotik OS dengan Hadware sebesar RB 700
5.      11 Komputer , 1 Server dan 10 Client
Client :
a.       Hardisk
b.      RAM
c.       Processor
d.      VGA
e.       NIC
6.      Server :
a.       Hardisk
b.      RAM
c.       Processor
d.      VGA
e.       NIC
Kebutuhan Software :
1.  Web broser digunakan untuk membuka sebuah website dan aktifitas berinternet lainnya.
            2. Billing sebuah aplikasi yang di pakai untuk membantu server
            3. Internet download manager
            4. Sistem operasi yang di gunakan untuk server Windows 7 dan cliet Windows XP
             5. Antivirus yang di gunakan yaitu menggunakan firewall yang sudah ada pada komputer nya dan antivirus AVG untuk bantuannya. 

keterangan nya :


Menggunakan Topologi Star
           Dalam topologi star, semua kabel dihubungkan dari komputer-komputer ke lokasi pusat (central location), dimana semuanya terhubung ke suatu alat yang dinamakan hub. Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah satu komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang lainnya (jaringan).

Bagaimana Jaringan Star Bekerja

Setiap komputer dalam jaringan bintang berkomunikasi dengan central hub yang mengirimkan kembali pesan ke semua komputer (dalam broadcast star network) atau hanya ke komputer yang dituju (dalam switched star network). Hub dalam broadcast star network dapat menjadi aktif ataupun pasif. Active hub memperbaharui sinyal elektrik yang diterima dan mengirimkannya ke semua komputer yang terhubung ke hub. Hub tipe tersebut sering disebut juga dengan multiport repeater. Jika kita menggunakan hub memiliki 32 port, dengan seluruh port terisi, maka collision akan sering terjadi yang akan mengakibatkan kinerja jaringan menurun. Untuk menghindari hal tersebut kita bisa menggunakan switch yang memiliki kemampuan untuk menentukan jalur tujuan data. Active hub dan switch membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya. Pasisive hub, seperti wiring panel atau blok punch-down, hanya berfungsi sebagai titik koneksi (connection point) dan tidak melakukan penguatan sinyal atau memperbaharui sinyal. Passive hub tidak membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya.

Keuntungan dari penggunaan Topologi Star

Keuntungan dari penggunaan topologi star: Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang sedang berlangsung. Kita hanya tinggal menambah kabel baru dari komputer kita ke lokasi pusat (central location) dan pasangkan kabel tersebut ke hub. Bila kapasitas dari hub pusat sudah melebihi, maka kita tinggal mengganti hub tersebut dengan hub yang memiliki jumlah port yang lebih banyak. 
Pusat dari jaringan star merupakan tempat yang baik untuk menentukan diagnosa kesalahan yang terjadi dalam jaringan. Intelligent hub merupakan hub yang dilengkapi dengan microprocessors yang selain memiliki fitur sebagai tambahan untuk mengulang sinyal jaringan juga melakukan monitor yang terpusat dan manajemen terhadap jaringan. 
Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka komputer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star. Hub dapat mendeteksi kesalahan dalam jaringan dan memisahkan komputer yang rusak tersebut dari jaringan dan memperkenankan jaringan untuk beroperasi kembali. Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.

Kekurangan dari penggunaan Topologi Star 

Topologi star mempunyai kekurangan sebagai berikut: 

Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub. Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi, Memerlukan alat pada central point untuk mem-broadcast ulang atau pergantian traffic jaringan (switch network traffic), Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan yang lain.






TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Cara menghitung Network ID, Bro ID, dan Range IP Addres
Ditulis oleh Heni cliquers
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://heni-cliquers.blogspot.com/2013/04/cara-menghitung-network-id-bro-id-dan_19.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

heni cliquers's Blog support - Original design by | heni cliquers.